
Tgl 11 Nop. 2016 adalah perjalanan pertama kali saya menuju tanah Papua. Perjalanan
yang sudah saya persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Berbagai informasi
mengenai Manokwari saya kumpulkan mulai dari transportasi di sana,
kondisi masyarakat, dan tentu saja biaya hidup di sana. Dan baru kali
ini juga saya menempuh perjalanan dengan menggunakan pesawat dengan
waktu tempuh lebih dari +10 jam dari bandara fatmawati
bengkulu-manokwari. Selama perjalanan
pesawat akan melakukan 2 transit di bandara seokarno hatta, jakarta dan Bandara Hasanudin, Makasar. dari bandara fatmawati, bengkulu saya berangkat pukul 10.00 wib. Btw saya ke manokwari ber 2. saya dan keponakan saya. Dengan berdebar-debar saya langkahkan kaki memasuki
pesawat. Nampaknya kursi penuh terisi. Berangkat Pesawat perlahan bergerak menuju Runway sementara pramugari mengecek
sabuk pengaman dan memberi panduan mengenai pemakaian alat-alat
keselamatan pesawat. Setelah berada di landas pacu pesawat bergerak
lebih cepat. Lampu dipadamkan dan pesawat mulai menukik keatas hingga
melayang-layang di udara. setelah sampai di bandara soekarno hatta saya turun dan melakukan cek in untuk transit ke makasar. sayya sampai di bandara soekarno hatta pukul 10.45 wib. sedangkan berangkat dari jakarta ke bandara hasanudin pukul 22.00 wib malam. Bayangkan +10 jam saya menunggu dibandara. Jika sesuai jadwal pesawat bakal mendarat di
Bandara Hasanudin makasar pada pukul setengah satu dini hari waktu Indonesia
Barat atau pukul setengah dua waktu Indonesia Tengah. Bakal berjam-jam
berada di udara, saya berusaha pejamkan mata. Tidur akan membuat
perjalanan terasa lebih cepat dan menghilangkan ketakutan selama
perjalanan. Benar saja setiap terjadi goncangan ketika menembus gumpalan
awan timbul juga rasa deg-degan. Ternyata tips tidur tersebut manjur
juga. Perjalanan dari Jakarta menuju Makasar saya lebih banyak terlelap.
Saya bangun ketika samar-samar mendengar pesawat sebentar lagi mendarat
di Bandara Hasanudin makasar. Di bandara Hasanudin penumpang dengan
tujuan Manokwari transit dulu. Baru pertama kali saya melihat langsung
bandara ini. Bandara yang megah dengan bentuk yang modern. Setelah cek
in lg Penumpang dipersilahkan ke pesawat. Perjalanan bakal dilanjutkan
menuju Manokwari. Dan kembali saya harus mengatasi rasa was-was berada
di udara. Masing dua setengah jam lagi berada di udara sebelum sampai
bandara Rendani manokwari. Tgl 12 Nop. 2016 jam 06.45 WIT, di dalam pesawat Sriwijaya Air tujuan Manokwari, aku
terbangun karena silau terpaan matahari. Dari ketinggian 33000 kaki, aku
melihat hamparan panorama Papua Barat yang terbentang menakjubkan. Cuaca cukup bagus meskipun sempat juga
mengalami goncangan-goncangan akibat turbulen. Pesawat sudah berada di
atas bumi Papua. Samar-samar bisa saya lihat keindahan alam, gunung,
lembah dan hutan yang masih lebat. Nggak seperti view klo lg naik
pesawat melintasi sumatera-Jawa yg didominasi sawah dan pemukiman. Di beberapa
tempat di pegunungan itu kadang2 ada rumah2 dan kompleks2 berbentuk
kubus-kubus kecil. Ga kebayang deh, how to get there??

5 menit kemudian, pramugari mengumumkan pesawat akan mendarat di bandara Rendani, Manokwari.

Pegunungan
itupun kemudian berubah menjadi pemandangan laut, dan pesawat melakukan
manuver turun. Agak seram, waktu mau landing, pesawat tu udah dekat bgt
ma laut (kirain mu jatuh he3) baru kemudian mendarati landasan bandara.
Fyuhhh... Lega.. Pesawat mendarat dengan aman. di Bandara rendani yang hanya berjarak 7 km dari pusat kota Manokwari dan letaknya
di pinggir laut ini. Turun dari pesawat saya mengikuti penumpang yang
lainnya. Tentunya kondisinya berbeda dengan beberapa bandara yang pernah
saya jumpai. Saya harus mengambil tas saya di sebuah gedung yang
letaknya berdampingan dengan terminal keberangkatan. Setelah sudah
nyari2 tas, ada satu karton barang tidak ada, saya lapor ke petugas
bahwa barang saya di bandara marauke, sehingga saya mengambil barang
yang ketinggalan tadi esok harinya.
Itulah cerita sedikit saya....perjalanan ke manokwari Papua Barat
No comments:
Post a Comment